(+62 21) 8795 1319 office@elangsatriatangguh.co.id

Bangga Berprofesi sebagai Satpam

Apasih yang dimaksud dengan “Profesi”? Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh suatu keahlian tertentu. Jadi, Apa Profesi mu? Kalau saya berprofesi sebagai ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN dan saya BANGGA menjadi seorang Anggota SATPAM. Kenapa dan bagaimana saya bisa bangga menjadi seorang Anggota Satpam? Karena…..(Eng Ing Eng!) Ini alasannya:

Alasan Pertama; Tidak semua orang bisa jadi Satpam. Untuk menjadi seorang Anggota Satpam, ia harus mengikuti Pelatihan Gada Pratama. Pada PERKAPOLRI No. 24 Tahun 2007 BAB III Pasal 12 (1), Seorang calon Satpam yang akan mengikuti Pelatihan Gada Pratama harus memenuhi berbagai persyaratan, di antaranya lulus tes kesehatan dan kesemaptaan; lulus psikotes; bebas narkoba; menyertakan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); Ijazah akhir SMA; tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita; usia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 30 tahun.

See? …..Tidak semua orang bisa mengikuti pelatihan Gada Pratama dan menjadi seorang Anggota Satpam, beruntunglah kita yang telah menjadi anggota Satpam, banyak rekan kita yang terkendala tinggi badan atau ijasah sekolah yang hanya lulus SMP.

Bahkan di banyak outsourcing (BUJP) mensyaratkan pelamar harus bebas tattoo, telinga tidak bertindik dan tidak berkacamata, semakin beratlah persyaratan untuk menjadi Satpam, belum lagi biaya yang  dibutuhkan untuk mengikuti Pelatihan Gada Pratama.

Kenapa sih persyaratannya berat / banyak? Karena Anggota Satpam adalah “Avant Garde” atau “Garda Depan” dalam memberikan pelayanan dan pengamanan pada suatu lembaga/perusahaan, jadi sangat penting bingits seorang Satpam memiliki: Penampilan menarik, Sikap yang tegas, Sifat yang ramah, Mampu berkomunikasi dengan baik dan punya daya nalar / intelegensi / kepintaran / kepandaian yang baik.

Citra suatu lembaga/perusahaan dapat tercermin dari Anggota Satpamnya, kenapa demikian? Karena apabila kita datang ke suatu lembaga/perusahaan, yang pertama kali kita temui adalah Anggota Satpamnya, begitu pula apabila kita keluar dari lembaga/perusahaan tersebut, orang yang terakhir kita temui adalah Anggota Satpamnya, kesan ketika datang dan pulang itulah yang akan membekas dan membentuk citra suatu lembaga/perusahaan, apakah baik atau buruk.

Mengapa kemampuan berkomunikasi itu penting? kalau kita bekerja di pabrik, apa yang kita hadapi sehari-harinya? Tentu saja seonggok mesin, betul?….. Sedangkan apa yang Anggota Satpam hadapi sehari-harinya? Tentu saja manusia, untuk itulah seorang Anggota Satpam harus bisa berkomunikasi dengan baik. Jadi kesimpulannya? Tidak semua orang bisa menjadi Satpam.

Alasan Kedua: Pekerjaan pengamanan adalah suatu keahlian. Coba perhatikan Anggota Satpam yang sedang melaksanakan pengamanan kendaraan keluar area perusahaan, pertama-tama ia harus melengkapi dirinya dengan peralatan dan perlengkapan yang sesuai (Rompi Lalin, Stop Sign / Stick Light, Peluit, Helm Satpam) kemudian memperhatikan dan memperhitungkan laju kendaraan di jalan raya, ia harus menentukan waktu yang tepat untuk mulai memberi tanda agar kendaraan di jalan raya mengurangi kecepatannya karena ada kendaraan yang akan keluar,  setelah diperhitungkan aman, maka ia harus memandu kendaraan keluar menuju jalan raya dengan memperhatikan keselamatan kendaraan yang di pandu-nya serta keselamatan dirinya sendiri.

Diawal tulisan kita sudah mempelajari bahwa profesi adalah pekerjaan yang dilandasi oleh suatu keahlian, berarti orang yang bergelut didalam profesi Satpam harus memiliki keahlian. Dari mana keahlian ini didapat? Keahlian didapat dari pelatihan – pendidikan, pengamatan serta pengalaman kerja.

Semua orang bicara profesionalisme, Anggota Satpam juga harus bicara mengenai profesionalisme. Yang dimaksud dengan profesional menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah “Seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol (Tata cara / SOP) dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya”.

Jadi kesimpulannya?….. Jadi Satpam itu harus “Nyekil” alias memiliki skill (keterampilan) kemampuan yang mumpuni di bidang pengamanan – penertiban dan di bidang pelayanan.

Alasan Ketiga: Hanya yang berprilaku baik yang bisa menjadi Satpam. Coba bayangkan anda adalah seorang pengusaha yang memiliki asset milyaran, rumah atau tempat usahanya pelu dijaga selama 24 jam, kemudian anda menghubungi BUJP / Orsos Security dan dikirimkan beberapa orang anggota Satpam untuk menjaga dan mengawasi asset anda yang milyaran itu. Apakah anda tahu siapa yang dikirim/direkrut untuk menjadi satpam di rumah/pabrik anda? Apakah anda tahu prilakunya? Apakah Satpamnya jujur atau tidak? Apakah anda tahu dimana rumahnya? Siapa orang tuanya?…..Tidak tahu, bukan?

Itulah yang dirasakan oleh klien kita, tapi mereka walaupun tidak tahu kepastian jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi, mereka tetap saja mempekerjakan kita. Kenapa?……karena mereka percaya pada perusahaan BUJP / Orsos Security tempat kita bekerja!…. itu intinya….. dunia keamanan adalah dunia yang butuh, memerlukan, mensyaratkan, menitikberatkan pada KEPERCAYAAN. Ketika kepercayaan dikhianati, maka berakhirlah kontrak kerja kita. Untuk itu harus menjaga sikap dengan prilaku yang baik, JANGAN MENCURI… JANGAN KHIANAT … JUJUR…BERTANGGUNGJAWAB.

Alasan Keempat:  Ladang amal ibadah. Menjadi seorang anggota Satpam yang baik akan berkesempatan menjadi penghuni surga. Gak percaya?…… Kita akan inventarisir amal-amal apa saja yang bisa anggota Satpam kumpulkan sebagai bekal menebus tiket Surga nanti, dimulai dari melayani dimulai dengan senyuman, menolong dan membantu orang lain, membuat orang merasa aman dan terlindungi, mencegah orang lain untuk berbuat kejahatan, mencari nafkah untuk keluarga di jalan yang halal.

Coba bayangkan, kita  memuai berpanas-panasan di jalan raya, berbasah-basahan kehujanan di lapangan parkir, menggigil kedinginan di Pos Pantau tengah malam, untuk siapa? Tentu saja supaya istri kita bisa memasak makanan bagi anak-anak kita, supaya anak-anak kita bisa sekolah, supaya di Hari Raya nanti orang tua kita bisa mendapatkan sarung dan mukena baru…… indah bukan?

Coba kita kumpulkan berapa banyak amal yang kita dapat dari poin-poin kebaikan itu, kemudian kita kali dengan 40 jam kerja (Bagi yang shift 8 jam kerja) setiap bulannya, kali 12 bulan pertahun, kemudian kali- berapa tahun kita bekerja menjadi Satpam?  Banyak bukan? Itulah bekal kita di akhirat nanti, apasih yang manusia cari dari kehidupan di dunia ini? Tentu saja hasil akhir nanti bukan?

Alasan Kelima: Karir yang menjanjikan. Siapa bilang di industri security kita tidak bisa memiliki karir yang bagus? Ini kisah nyata, saya dulu pernah punya manager operasional, beliau ini dulunya adalah anggota security seperti kita, karena sikapnya baik maka naik menjadi Danru, dinilai memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih, maka diangkat menjadi Kepala Satpam (Koordinator / Supervisor), pindah ke perusahaan lain menjadi Manager Keamanan. Bukankah itu jenjang karir yang menjanjikan? Siapa saja bisa memiliki karir seperti itu dengan syarat mau belajar dan terus meningkatkan kemampuan dan kualitas dirinya.

Kita sudah memahami alasan-alasan apa saja yang akan membuat saya bangga menjadi seorang Anggota Satpam, semoga dengan memandang profesi Satpam seperti saya memandangnya akan menimbulkan juga rasa bangga bagi rekan-rekan semua sehingga ketika kita berseragam Satpam, kita akan berjalan dengan kepala tegak dan dengan dada membusung. Ayo kepalkan tangan dan berteriak!S